Penghuni terbesar lautan adalah paus biru. Jenis paus yang dikenal sebagai “ikan paus biru” mempunyai berat lebih dari 150.000 kilogram dan panjangnya lebih dari 30 meter.
Sebenarnya paus bukanlah ikan. Disebut "ikan" paus karena bentuknya mirip ikan saja, seperti halnya bintang laut bukan bintang dan kuda laut bukan sejenis kuda.
Paus termasuk mamalia karena memliki kelenjar susu, berdarah panas, melahirkan, dan peredaran darah tertutup. Selain itu bentuk "sirip" depan paus memiliki struktur tulang seperti mamalia, bukan seperti ikan.
Untuk bisa lebih membayangkan ukuran paus ini, coba lihat bangunan bertingkat lima, paus biru panjangnya sama dengan tinggi bangunan tersebut. Sementara itu, ingat bahwa berat paus ini sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah.
Baiklah, bagaimana seekor paus raksasa dapat menyelam hingga kedalaman 800-1000 meter dan kembali ke permukaan dengan mudah? Sebagai contoh, bayangkan sebuah kapal dengan bobot 150 ton dan panjang 30 meter.
Jika kapal itu tenggelam ke dasar laut sedalam 1000 meter, akan membutuhkan operasi besar-besaran selama bertahun-tahun untuk mengangkatnya kembali.
Namun seekor paus dapat muncul ke permukaan dalam waktu 15-20 detik. Karena tulang paus terbuat dari bahan berongga yang terisi minyak, ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air.
Paus juga sangat terampil menyelam. Tubuhnya sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut. Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas.
Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen.
Melalui cara ini paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15-20 menit tanpa bernafas. Selain itu, tidak seperti manusia, paus tidak menderita "bend" (kejutan) ketika muncul secara cepat ke permukaan air.
Kalian mungkin akan bertanya apa itu "bend". Bend adalah rasa sakit akibat penurunan tekanan di sekitar kita secara tiba-tiba. Saat penyelam ingin menyelam jauh ke dalam air, mereka berhenti sejenak di kedalaman tertentu dan menyesuaikan tubuhnya dengan tekanan di sekitarnya agar tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan air.
Cara ini membuat mereka mampu menyelam sangat dalam secara perlahan-lahan. Tapi ingat mereka perlu berhenti dan beristirahat pada jarak tertentu selama mereka kembali ke permukaan air. Jika tidak, pembuluh darah penyelam akan sakit atau pecah yang dapat mengakibatkan kematiannya. Sedangkan paus tidak mempunyai masalah tersebut.
Ikan laut dapat hidup di lautan seperti halnya manusia yang dapat hidup di daratan. Kalian mungkin tahu bahwa paus menyemburkan air dari lubang di atas kepalanya. Tahukah kalian bahwa lubang itu memang hidungnya?
Paus menggunakan hidungnya hanya untuk bernafas. Banyak orang berpikir bahwa paus hanya menyemburkan air dari lubang tersebut. Yang benar adalah, paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya. Karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, ini tampak sebagai air dari kejauhan.
Dibawah kulit paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 - 37 derajat celcius.
Pada bagian ini, mungkin berguna untuk mengingatkan kalian tentang hal berikut : Berkebalikan dengan dugaan orang kebanyakan, paus dan ikan lainnya tidak minum air laut karena air garam berbahaya bagi mereka. Karena itulah mereka mencukupi kebutuhan airnya dari makanan yang ditelannya.
Setiap tahun di bulan Desember dan Januari, paus abu-abu berpindah dari Laut Utara ke pantai selatan Amerika Utara dan sampai di California. Tujuan mereka berpindah ke air yang lebih hangat adalah untuk melahirkan bayinya.
Yang menarik adalah paus betina yang hamil tidak makan apapun sepanjang perjalanan mereka, karena ia sama sekali tidak membutuhkannya. Selama hari-hari panjang musim panas, ia telah banyak makan dari laut yang subur di Utara, karenanya ia telah menyimpan cukup tenaga untuk perjalanan yang panjang.
Setelah paus betina mencapai pantai di Meksiko barat, ia segera melahirkan bayinya. Bayi paus menyusu induknya dan menyimpannya sebagai lemak sebanyak mungkin. Persiapan ini membuat mereka kuat untuk berpindah kembali, yang dimulai di bulan Maret.
Seperti mamalia lainnya, paus juga menyusui anaknya. Tapi bayi paus tidak menyusu induknya karena mereka beresiko menelan air laut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air laut berbahaya bagi paus.
Yang menarik, seperti halnya lumba-lumba, ada otot yang mengelilingi kelenjar susu paus betina. Ketika paus menggerakkan otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu paus berbeda dengan yang biasa kita kenal.
Bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak. Karena wujudnya seperti itu, air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut. Zat yang diminum atau lebih tepatnya dimakan bayi paus tersebut akan terlarut di dalam perut.
Makanan yang terlarut ini juga mengandung air yang dibutuhkan oleh bayi paus. Seperti yang telah kita ketahui, Tuhan telah menyediakan bayi paus dengan makanan yang paling sempurna.
Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. Paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam.
Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar. Sesungguhnya, keistimewaan paus ini menjadi ilham bagi pembuatan radar.
Para ilmuwan mempercayai bahwa suara-suara yang ditimbulkan oleh paus berisi bahasa yang sangat rumit. Bahasa ini sangat penting dalam hubungan dan komunikasi di antara mereka.
0 komentar:
Posting Komentar